“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna.” (QS al-Mu`minun [23]: 1-3)
Rasulullah saw bersabda: “Ilmu yang pertama kali diangkat dari muka bumi ialah
kekhusyuan.” (HR at-Tabrani)
Nabi Muhammad saw dalam shalatnya benar-benar menjadikannya sebuah keindahan dan terjadi komunikasi yang penuh kerinduan serta keakraban dengan Allah. Ruku, sujudnya panjang, terutama ketika shalat sendiri di malam hari, terkadang sampai kakinya bengkak. Tapi bukannya berlebihan, karena itu semua dilakukan untuk memberikan yang terbaik sebagai rasa syukur terhadap Tuhannya. Shalatnya tepat pada waktunya dan yang paling penting, shalatnya itu mewujud nyata dalam perilaku sehari-hari.
Ada pun ciri-ciri orang-orang yang shalatnya khusyu adalah:
1. Sangat menjaga waktunya. Dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia-sia apa lagi maksiat. Jadi, orang-orang yang menyia-nyiakan waktu, atau masih suka berbuat maksiat berarti shalatnya belum berkualitas atau belum khusyu.
2. Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian atau penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci sama saja.
3. Cinta kebersihan karena sebelum shalat, orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadats.
4. Tertib dan disiplin, karena shalat sudah diatur waktunya.
5. Selalu tenang dan tuma`ninah, yaitu kombinasi antara tenang dan konsentrasi.
6. Tawadhu dan rendah hati, ini merupakan akhlaknya Rasulullah.
7. Tercegah dari perbuatan keji dan munkar. Orang lain aman dari keburukan dan
kejelekannya.
Orang yang shalatnya khusyu dan suka beramal baik tapi masih suka melakukan perbuatan yang dilarang Allah, itu mestinya jadi pertanyaan. Mudah-mudahan orang tersebut tidak hanya ritualnya saja yang dikerjakan tetapi ilmunya bertambah sehingga membangkitkan kesadaran dalam dirinya.
Jika kita merasa shalat khusyu dan ingin menjaga dari keria’an yaitu dengan menambah pemahaman dan mengerti bacaan yang ada dalam shalat, jangan terhalang karena takut ria’. Inti dalam shalat yang khusyu adalah akhlak menjadi baik, sebagaimana Rasulullah menerima perintah shalat dari Allah, agar menjadikan akhlak yang baik. Itulah ciri ibadah yang disukai Allah.
Penulis : KH. Abdullah Gymnastiar
Posting Komentar