Mahasuci Allah yang telah
memberikan kita lisan. Sungguh beruntung bagi seseorang yang bisa menjaga
lisannya dengan baik. Setiap pembicaraaan dipastikan kebenarannya. Setiap butir
kata bagai untaian mutiara yang indah dan berharga, memberikan daya ubah bagi
siapapun yang mendengarnya.
Mulut kita ini seperti corong
teko. Teko hanya akan mengeluarkan isi yang ada. Kalau di dalamnya air bersih,
yang keluar bersih. Kalau di dalamnya air kotor, yang keluar pun kotor.
Karenanya mulut menandakan derajat seseorang, lihatlah dari apa yang
diucapkannya. Orang yang berkualitas jika berbicara sarat dengan manfaat dan
jika diajak berbicara ujungnya selalu mendatangkan hikmah. Sebaliknya orang
yang tidak berkualitas atau rendahan setiap pembicaraannya adalah kejelekan,
sibuk menceritakan kebaikan diri, segala peristiwa dikomentari bahkan tak
sedikit yang keluar adalah cacian dan hinaan.
Seseorang akan terampil
menjaga lisan jika disertai dengan ilmu dan kesungguhan melatih
diri. Dengan ilmu seseorang akan lebih hati-hati untuk berbicara. Makin banyak
bicara maka makin banyak energi yang terbuang, lidah akan semakin besar
tergelincir pada dosa. Bahkan tak sedikit kehormatan seseorang pun akan runtuh karenanya.
Saudaraku, jangan biarkan
lidah kita tergelincir. Jadikan diam sebagai kebaikan daripada berbicara tetapi
mendatangkan kemudhorotan. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau
diam." Mari kita perindah lisan kita dengan perkataan yang baik. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan hidayah bagi
kita sehingga lidah kita dapat terbiasa berzikir menyebut asma-Nya.
Posting Komentar