Puncak kesuksesan seseorang bermuara pada kelapangan dada dalam
menerima kritikan. Namun tidak semua
orang suka dikritik, karena beranggapan
bahwa kritikan sebagai penghinaan yang akan menurunkan harga diri dan mencemarkan
nama baik. Padahal, kalau kita bisa menyikapinya, kritikan tidak akan menjadi
bumerang melainkan rezeki yang tidak disangka-sangka.
Cara yang efektif untuk bisa berlapang
dada dalam menerima kritikan dapat diawali dengan teknik mencari tahu kelemahan
diri dari kerabat terdekat. Teknik ini bukan untuk mencari kelemahan agar mudah dipersenjatai melainkan memudahkan kita
dalam mengetahui kekurangan diri. Orang yang terdekat akan lebih terbuka dalam
memberikan kritikan. Kita harus menyempatkan waktu untuk minta dikritik. Bukan
hanya minta masukan dalam keindahan misalnya cocok tidak baju yang kita pakai.
Tapi mintalah untuk dikritik mengenai perilaku. Apakah perilaku kita sudah
sesuai dengan yang mereka harapkan juga sikap kita aman bagi orang lain? Dengan
mengetahui kelemahan diri, maka akan memperjelas kekurangan diri sehingga
termotivasi untuk terus melakukan perbaikan. Apabila teknik mencari tahu
kelemahan diri ini dipraktekan secara kontinu dan konsisten dapat dipastikan kita
dapat mengendalikan diri. Ada orang-orang disekitar yang mengawasi secara nyata
perkembangan diri.
Ketika teknik mencari kelemahan diri tersebut
sudah dikuasai, dengan sendirinya kita akan
siap menerima kritikan dari orang lain. Kita tidak akan merasa dilemahkan oleh
kritikan. Justru diuntungkan, karena sudah dibantu oleh orang-orang disekitar
untuk memberikan masukan demi perbaikan diri.
Seseorang bisa berlapang dada menerima
kritikan jika hatinya bersih. Dalam hati yang bersih terdapat kestabilan dalam
memenej diri. Sepedas apapun kritikan akan dihadapi dengan ketenangan. Seandainya
kritikan itu benar adanya ada dalam diri maka akan bersyukur karena ada orang
yang mengingatkan dan seandainya kritikan itu berada diluar diri –berupa
fitnah- maka berusaha untuk mengambil pelajaran. Dada terasa lapang untuk menerima
ketidaksenangan.
Untuk itu saudaraku, tidak ada kritikan
yang akan melemahkan diri. Kita tidak akan terhinakan oleh kritikan dan kita pun
tidak akan dipermalukan oleh pedasnya kritikan. Semua perlakuan dari orang lain
itu adalah rezeki. Karena ada kritikanlah kita bisa lebih mendewasakan diri,
memperbaiki diri.
Posting Komentar