Masjid di Kabupaten Tolikara dibakar umat agama lain menjelang shalat
Ied, sekitar pukul 07 00 WIT, Jumat (17/7). Humas Polri Kombes Agus
Rianto mengatakan, kasus itu bermula saat umat Islam Karubaga Kabupaten
Tolikara hendak menjalankan shalat Idul Fitri.
Tiba-tiba, sekelompok massa dari luar berteriak-teriak. Mereka kemudian meminta umat Muslim untuk membubarkan kegiatan shalat ied tersebut. Hal itu berujung pada perang mulut antara kedua kubu. Saat itulah kelompok agama lain melempari masjid dengan api hingga terbakar.
Umat muslim yang hendak shalat sontak kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil dan Pos 756/WMS untuk meminta perlindungan. Sepeninggalan umat muslim itu, Masjid tersebut dibakar.
Kepolisian Papua melaporkan, selain Masjid, enam rumah dan 11 kios dilaporkan ikut terbakar. Kepolisian setempat sudah mengamankan kondisi dan terus menyelidiki latar belakang persoalan. Selain itu, kepolisian juga menghimbau masyarakat Tolikara dan sekitaranya untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang beredar.
Melalui akun twitternya, @AaGym, Pembina DPU Daarut Tauhiid, mengatakan, "Pemerintah harus segera bertindak tegas dan adil terhadap teror keji pembakaran masjid di Papua, agar tak menjalar kemana-mana."
Dan dalam menyikapi teror di papua, di himbau ummat Islam dalam luka dan marah agar tetap bertindak jernih jangan mudah terprovokasi destruktif, tutup Aa Gym.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige, mengatakan langkah nyata yang telah diambil oleh Kapolres Tolikara adalah berkoordinasi dengan bupati setempat sebagai pimpinan daerah.
"Termasuk menjalin komunikasi dengan para tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan, juga para ketua-ketua paguyuban, agar masalah yang ada tidak meluas ke daerah lainnya dan menangkap para pelaku," katanya. [kaf]
Tiba-tiba, sekelompok massa dari luar berteriak-teriak. Mereka kemudian meminta umat Muslim untuk membubarkan kegiatan shalat ied tersebut. Hal itu berujung pada perang mulut antara kedua kubu. Saat itulah kelompok agama lain melempari masjid dengan api hingga terbakar.
Umat muslim yang hendak shalat sontak kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil dan Pos 756/WMS untuk meminta perlindungan. Sepeninggalan umat muslim itu, Masjid tersebut dibakar.
Kepolisian Papua melaporkan, selain Masjid, enam rumah dan 11 kios dilaporkan ikut terbakar. Kepolisian setempat sudah mengamankan kondisi dan terus menyelidiki latar belakang persoalan. Selain itu, kepolisian juga menghimbau masyarakat Tolikara dan sekitaranya untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang beredar.
Melalui akun twitternya, @AaGym, Pembina DPU Daarut Tauhiid, mengatakan, "Pemerintah harus segera bertindak tegas dan adil terhadap teror keji pembakaran masjid di Papua, agar tak menjalar kemana-mana."
Dan dalam menyikapi teror di papua, di himbau ummat Islam dalam luka dan marah agar tetap bertindak jernih jangan mudah terprovokasi destruktif, tutup Aa Gym.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige, mengatakan langkah nyata yang telah diambil oleh Kapolres Tolikara adalah berkoordinasi dengan bupati setempat sebagai pimpinan daerah.
"Termasuk menjalin komunikasi dengan para tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan, juga para ketua-ketua paguyuban, agar masalah yang ada tidak meluas ke daerah lainnya dan menangkap para pelaku," katanya. [kaf]
Posting Komentar