(Republika, 4 Oktober 2015)
PEKANBARU - Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Sumatra dan Kalimantan sejak sebulan lalu belum juga tertangani. Kesehatan warga kian terancam akibat kabut yang terus menguar tersebut.
Di Pekanbaru, Riau, indeks standar pencemaran udara (ISPU) terus menunjukkan angka mengkhawatirkan. Pada Ahad (4/10), konsentrasi partikulat di kota itu sempat mencapai angka 677,64 mikrogram per meter kubik (ugram/m3).
Dalam skala pencemaran udara itu, ambang batas pencemaran yang berbahaya bagi manusia terletak pada angka 350. Kondisi pencemaran dengan angka berkali-lipat dari ambang batas berbahaya tersebut sudah terjadi di Pekanbaru sebulan belakangan.
Terkait tingkat pencemaran yang berbahaya itu, sejumlah warga Pekanbaru terpaksa membeli tabung oksigen guna merasakan udara segar. "Kami dikasih Allah udara untuk bernapas yang bersih, sekarang kita mesti beli. Terasa sekali gitu, gimana bernapas kalau harus beli (oksigen)," kata salah satu warga Pekanbaru, Herlia Santi, kepada Republika, Ahad (4/10).
DPU Daarut Tauhiid buka program:
1. Layanan pembagian masker
2. Layanan pemeriksaan kesehatan khusus ispa
3. Penyediaan air mineral gratis
Salurkan Donasi Anda melalui,
BCA : 777.0333.142 an DPU Dana Produktif
Mandiri: 13200 20041 001 an DPU Daarut Tauhiid
BNI Syariah / BNI : 021.394.2735
Bank Syariah Mandiri : 141.0040.725 an DPU Daarut Tauhiid
Konfirmasi Donasi :
BB 2ABEE8EF,
Whatsapp 082319000200
Posting Komentar