Sudah hampir
4 bulan lamanya perempuan tua itu beserta 8 anak cucunya harus mengungsi. Tak terpikir dalam
benaknya untuk menyusahkan tetangganya, namun keadaanlah yang mendesak untuk melakukan
itu. Hujan deras dan angin kencang membuat bangunan warisan keluarganya harus
roboh. Usia bangunan yang sudah mencapai 50 tahunan tidak kuat lagi menahan kuatnya
angin.
Runtuhnya rumah tersebut terjadi pada siang
hari sekitar pukul 11.30 WIB yang membuat atap dan dindingnya roboh. Pengajuan
bantuan ke Pemerintah pun sudah ditempuh oleh RT setempat, namun hanya uang 1
jt yang di dapat. Nenek yang kini sudah berusia 61 tahun merasa sedih ketika
menatap bangunan rumahnya. “Nyai Nisih
sudah tidak bekerja,karena usianya yang sudah menua dan ditambah lagi eksim
yang menggrogoti kakinya sehinga membuat ruang geraknya terbatasi. jadi jangankan benerin rumah, untuk makan
sehari-hari saja mereka kesusahan” kata Ibu Mulyati yang menjabat sebagai RT setempat.
Nyai Nisih adalah warga kampung Patas RT 01 Rw
08 Kelurahan Rangga Mekar, Bogor Selatan. Kehidupan sehari-harinya hanya
menjaga cucu di rumah. Sedangkan tulang punggung keluarga dibebankan kepada
anaknya, Yati yang saat ini menjadi janda dengan 5 anak. Yati bekerja sebagai
buruh cuci dan setrika keliling. Dalam sepekan ia hanya mengantongi uang Rp. 100.000-
120.000. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari terkadang ia dibantu oleh saudara
dan tetangganya.
Mari bangun kepedulian kita bersama DPU Daarut
Tauhiid untuk membantu Nyai agar bisa menempati kembali rumahnya.
Posting Komentar