Yayasan Kunci Kemurnian Sejahtera

Menjemput Hidayah

<br />

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-lEVCYSSOhNk/UFA7CvAAHzI/AAAAAAAAAO4/FH1nub4erCs/s1600/aagym-luar.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-lEVCYSSOhNk/UFA7CvAAHzI/AAAAAAAAAO4/FH1nub4erCs/s1600/aagym-luar.jpeg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Jangan usir kegelapan dengan tongkat tapi usir kegelapan dengan
menyalakan lampu niscaya cahaya akan mudah menerangi.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Cahaya yang paling tinggi adalah hidayah
Allah SWT. Kita akan tahu mana manfaat dan mana maksiat dari hidayah. Oleh
karena itu, hidayah menjadi rizki yang termahal yang tidak bisa dibeli oleh
siapapun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Hidayah dari Allah begitu lapang. Ibarat kita membuat landasan pesawat.
Kalau landasan terbuat dari rumput, maka yang mendarat capung, belalang,<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>dan sejenis serangga lainnya. Begitu pun
dengan landasan yang terbuat dari tembok biasa<span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span>yang bisa mendarat mungkin pesawat lokal biasa. Lainhalnya dengan
landasan yang terbuat dari beton yang bisa mendarat bukan hanya pesawat lokal,
pesawat pesawat pilihan, bahkan dipersiapkan bagi pesawat tempur yang memiliki
daya tempur yang sangat dahsyat. Artinya, dikala kita menginginkan hidayah yang
dahsyat, maka kita pun harus membuat landasan yang hebat “Kalau kita
sungguh-sungguh maka Allah akan sungguh-sungguh.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Lainhalnya jika landasan kita rusak. Tidak segera diperbaiki mungkin
tidak akan ada pesawat yang bisa mendarat.<span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span>Begutuhalnya dengan hidayah. Kalau hidayah yang ada kita abaikan maka
apa bedanya kita dengan binatang. Teramat rugi bagi seseorang yang bisa
menjemputnya namun tidak pandai menjaganya. Hidayah bisa pergi menghilangkan
kita<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>begitu saja. Bersiap-siaplah berada
dalam kegelapan lagi. Kaki terpeleset, badan terantuk, dan kepala terbentur.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa
yang termahal dalam hidup ini adalah hidayah atau nur cahayanya iman dari Allah
SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Pemeliharaan hidayah bisa dilihat dari sikap kita dalam menerima
masalah. Apakah kita akan merasa rugi dengan masalah yang ada atau malah
diuntungkan? Orang yang pandai memelihara hidayah, akan menjadikan setiap
masalah sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>sesuatu yang akan
mendatangkan keuntungan. Kuncinya ada pada perlakuan terhadap masalah. Dia
tidak menjadikan masalah sebagai masalah melainkan sebagai hidayah, ladang
ilmu, ladang amal, dan sebagai sarana untuk mendekat kepada Allah SWT. Juga
dijadikan sebagai sarana mengukur kesabaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Dengan demikian saudaraku, kunci dari menjaga hidayah ini terdapat dalam
kepandaian untuk memetik hikmah<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>setiap
kejadian. Dengan berbekal keimanan dan rasa syukur yang mendalam, Allah SWT
akan terus membekali hamba-Nya dengan cahaya hidayah. </span></div>

Menjemput Hidayah

Jangan usir kegelapan dengan tongkat tapi usir kegelapan dengan menyalakan lampu niscaya cahaya akan mudah menerangi. Cahaya yang p...

Baca selengkapnya »

Membangun Keluarga Bahagia

0 tausiyah 19.01

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-HaVX40f0GDo/UFA7CAN1O5I/AAAAAAAAAOw/T4LJMBSvTPg/s1600/aa_gym_3_kl.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-HaVX40f0GDo/UFA7CAN1O5I/AAAAAAAAAOw/T4LJMBSvTPg/s1600/aa_gym_3_kl.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Mempunyai keluarga yang sakinah menjadi idaman
setiap orang. Kenyataan menunjukan banyak orang yang merindukan berumah tangga
menjadi sesuatu yang teramat indah, bahagia, penuh dengan bahagia. Kenyataan
pun membuktikan tidak sedikit keluarga yang hari demi harinya hanyalah
perpindahan dari kecemasan, kegelisahan, dan penderitaan. Bahkan, tak jarang
diakhiri dengan kenistaan, perceraian dan juga derita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata merindukan keluarga
yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sakinah mawaddah warahmah</i> itu
tidak asal jadi, yang hanya berbekal cinta dan harapan, tapi butuh kesungguhan.
Mengerahkan segala kemampuan<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>untuk
mewujudkannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Ada beberapa indikasi yang bisa menghantarkan keluarga
menjadi keluarga yang bahagia. Pertama, dengan menjadikan keluarga yang ahli
sujud, keluarga yang ahli taat, keluarga yang menghiasi dirinya dengan
dzikrullah, dan keluarga yang selalu rindu untuk mengutuhkan kemuliaan hidup di
dunia, terutama mengutuhkan kemuliaan di hadapan Allah SWT kelak di syurga.
Kedua, menjadikan rumah sebagai pusat ilmu. Pupuk iman adalah ilmu. Memiliki
harta tetapi kurang ilmu akan menjadikan kita diperbudaknya. Harta dinafkahkan
akan habis, ilmu dinafkahkan akan melimpah. Pastikan agar keluarga kita sungguh-sungguh
untuk mencari ilmu. Baik ilmu tentang hidup di dunia maupun ilmu akhirat. Ketiga,
jadikan rumah sebagai pusat nasihat. Kita harus tahu persis bahwa semakin hari semakin
banyak yang harus kita lakukan. Untuk itu kita butuh orang lain agar bisa
melengkapi kekurangan guna memperbaiki kesalahan kita. Keluarga yang bahagia
itu keluarga yang dengan sadar menjadikan kekayaannya saling menasihati, saling
memperbaiki, serta saling mengkoreksi dalam kebenaran dan kesabaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Apabila sebuah keluarga mulai saling menasihati,
maka keluarga bagaikan cermin akan membuat anggota keluarganya berpenampilan
lebih baik, dan lebih baik lagi. Karena tidak pernah ada koreksi yang paling
aman selain koreksi dari keluarga kita. Keempat, jadikan rumah sebagai pusat
kemuliaan. Pastikan keluarga kita menjadi keluarga yang menjadi cahaya
kebahagiaan. Selalu menjadikan keluarga sebagai contoh bagi keluarga yang lain.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Nah, saudaraku berambisilah untuk menjadikan keluarga
kita keluarga yang penuh dengan limpahan karunia Allah. Ikhlaskan semua yang
kita lakukan, niscaya keridhaan Allah bersama kita. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Amiin. </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wallahu a’alam bi showab.</i></span></div>

Membangun Keluarga Bahagia

Mempunyai keluarga yang sakinah menjadi idaman setiap orang. Kenyataan menunjukan banyak orang yang merindukan berumah tangga menjadi...

Baca selengkapnya »

Indahnya Memuliakan Tetangga

0 tausiyah 18.59

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-f8RRXqEn6eU/UFA7AktmNbI/AAAAAAAAAOk/V0ptqFTwoYo/s1600/aa3ra.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-f8RRXqEn6eU/UFA7AktmNbI/AAAAAAAAAOk/V0ptqFTwoYo/s1600/aa3ra.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
Semoga Allah
yang menyatukan hati kita dalam keimanan dan mengikatkan kita dalam bingkai keislaman
tetap diberi keistiqomahan untuk bisa saling memuliakan. Di antaranya
memuliakan tetangga. Sungguh beruntung bagi seseorang yang bertetangga dengan
orang-orang mulia. Sebagaimana yang dianjurkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rasululloh dalam sabdanya “Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangganya” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
Hidup bertetangga
harus siap menerima berbagai perbedaan. Siap dengan tuntutan yang tidak sejalan
dan siap dengan keinginan yang tidak seiring. Tak sedikit orang yang dalam
hatinya timbul rasa iri melihat kesuksesan orang lain, iri mendengar tetangga
mendapat jabatan baru, dan iri melihat keluarga tetangga harmonis. Berawal dari
penyakit hati tersebut menyebabkan seseorang terjebak pada perasaan buruk
sangka. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Na’udzubillah.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
Sikap untuk
bisa saling memuliakan berawal dari sikap saling mengenal. Tak jarang sekarang
kita melupakan bahwa kita hidup bertetangga. Tak sedikit di antara kita yang
tidak kenal dengan tetangga. Tidak tahu asal dari mana, kerja di mana, sudah
berkeluarga atau belum, apakah dalam keadaan sehat atau sebaliknya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bahkan kita pula sering mengabaikan apakah kebutuhan
pokok sehari-harinya terpenuhi atau tidak. Rosululloh telah memberikan kita
keteladanan. Beliau lebih mendahulukan kepentingan tetangganya dari pada
sendiri. Bukti kepeduliannya tampak jelas ketika ada seseorang yang mendatangi
rumahnya untuk meminta makanan. Makanan yang hanya cukup untuk sekali makan dia
berikan sementara dia sendiri dalam keadaan lapar. Begituhalnya dengan
perlakukan baik terhadap tetangga. Setiap kali masak maka tak terlewat untuk
membagikannya. Dengan adanya sikap saling mengenal tersebut sebagai langkah
awal untuk bisa saling membantu, memahami, menghormati sehingga termotivasi
untuk bisa saling memuliakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
Hubungan
dengan tetangga perlu kita jaga. Kalau ada musibah, kejadian tetanggalah orang
pertama yang tahu dan orang pertama yang akan membantu. Walaupun kita punya
saudara polisi, ketika ada maling tetangga lah yang pertama kali ikut
mengamankan. Begitupun<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ketika saudara
serumah sakit, walaupun saudara kita dokter, tetap saja tetangga terdekat yang
ikut membantu. Maka benarlah kenapa Islam menganjurkan untuk saling memuliakan
betapa banyak hikmah yang akan diperoleh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
Saudaraku,
mari kita pererat tali persaudaraan kita dengan tetangga terdekat. Kita banyak
tanya tentang kondisinya tanpa memanfaatkan untuk mencari keuntungan. Pupuk
kepedulian terhadap tetangga kita dengan cara memuliakannya.</div>

Indahnya Memuliakan Tetangga

Semoga Allah yang menyatukan hati kita dalam keimanan dan mengikatkan kita dalam bingkai keislaman tetap diberi keistiqomahan untuk b...

Baca selengkapnya »

Meredam Kekerasan

0 tausiyah 18.57

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_UpDNlxapPw/UFA7AlbPP_I/AAAAAAAAAOg/HNrycn0hqqI/s1600/aa-gym2-dalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-_UpDNlxapPw/UFA7AlbPP_I/AAAAAAAAAOg/HNrycn0hqqI/s320/aa-gym2-dalam.jpg" width="276" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kalau kita perhatikan apa yang terjadi secara umum di negara ini adalah
hasil pendidikan dari rumah. Harapan seorang bapak untuk memiliki keluarga yang
bahagia tak lepas dari ilmu. Begitu pun dengan keinginan untuk mengubah bangsa
yang tentram tak lepas dari pemahaman untuk bisa mengukur diri terhadap
berbagai keinginan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Seringkali kita mendapati orang yang bersikap kasar kepada orang-orang di sekitarnya.
Padahal, pasti tidak ada seorang pun yang senang bila diperlakukan kasar. Semua
orang pasti menyukai keramahan, kelembutan dari oranglain. Rasululloh telah
memberikan kita keteladanan. Beliau memohonkan ampun bagi orang-orang yang bersi
keras memerangi Islam.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Dari sikap
kelembutan yang dicontohkan Rosul sepatutnya dapat kita tiru dalam menghadapi
masalah bangsa ini. Bukan hanya kekuatan otot yang diperlukan tapi kekuatan
akal dan hati. Karena kekuatan hati akan melahirkan kelembutan. Dan, dengan
kelembutan dapat meredam kekerasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Selama ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banyak yang mengartikan
kelembutan sebagai kelemahan yang harus dijauhkan dari perilaku sehari-hari.
Padahal, kelembutan bisa jadi sebuah kekuatan dahsyat dalam menghadapi segala
kondisi dan islam telah menjadikan kelembutan sebagai pilar penting untuk kedamaian.
Kelembutan hati akan membuat kita lebih peka dalam memandang segala hal. Peka
dalam melihat masalah sekecil apapun. Begitupun dengan kejernihan akal akan
melihat permasalahan secara proporsional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Lainhalnya dengan kekerasan. Masalah yang ada akan bertambah karena yang
dijadikan kekuatan bukan hati, bukan akal, melainkan otot. Memang tidak salah
mengandalkan otot, namun jauh lebih baik jika kita jangan dulu mengandalkan
kekuatan otot sebelum akal, hati dipakai untuk mencari solusi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Mengubah kekerasan menjadi kelembutan memang tidak mudah, tapi harus terus
diupayakan. Karena kekerasan fisik jelas akan mengeraskan hati. Jika sudah seperti
itu, maka ia tidak akan peka lagi terhadap kesalahan. Untuk itu saudaraku, kita
harus mengevaluasi sampai sejauhmana kita bisa mengasah diri dari bersikap keras.
Semoga Allah yang Mahalembut senantiasa memberi kita kelembutan sehingga sikap,
akal, dan hati dapat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terkendali. </span></div>

Meredam Kekerasan

Kalau kita perhatikan apa yang terjadi secara umum di negara ini adalah hasil pendidikan dari rumah. Harapan seorang bapak untuk memi...

Baca selengkapnya »

Indahnya Dunia Pengorbanan

0 tausiyah 18.54

<br />

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOFBdBmw7vcPSFtuzKQrvyHcL2I_q8YvM-Rcpxv-TZYGj1B6qvEO4ZPBSlLO38PlT9GCK_wGsafIc4hkEhVKmJIok4EuuJLVXM13ydNX1dKf9hvvzoHI9dxOwa1L_C0tNZofyf55dLT5ae/s1600/aa-gym-03.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOFBdBmw7vcPSFtuzKQrvyHcL2I_q8YvM-Rcpxv-TZYGj1B6qvEO4ZPBSlLO38PlT9GCK_wGsafIc4hkEhVKmJIok4EuuJLVXM13ydNX1dKf9hvvzoHI9dxOwa1L_C0tNZofyf55dLT5ae/s320/aa-gym-03.jpg" width="279" /></a></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Setelah dua puluh lima
hari berada di Tanah Suci, <em>Alhamdulillah</em> Aa bisa kembali ke Tanah Air
dengan selamat. Oleh-oleh haji kali ini adalah hikmah dari perjalanan hidup
Nabi Ibrahim, yaitu kemampuan diri menikmati pengorbanan dan menikmati
keikhlasan. Dua kata ini, pengorbanan dan keikhlasan, tampaknya tidak bisa
dilepaskan dari Nabi yang berpredikat Khalilullah (Kekasih Allah) ini. Karena
pengorbanannya yang besar dan keikhlasannya yang sempurna, Nabi Ibrahim
dimuliakan Allah dan semua orang beriman.</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Saudaraku, setidaknya ada
tiga jenis manusia dilihat dari perilakunya. Ada yang berbuat karena ingin
mendapatkan, inilah jenis pekerja. Ada yang berbuat karena ingin mendzalimi,
inilah jenis penjahat. Dan yang ketiga berbuat karena semangat berkorban,
inilah jenis pahlawan. Di antara tiga jenis manusia tadi, jenis terakhirlah
yang akan mengangkat seseorang ke tempat terhormat.</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Pengorbanan hanya akan
berarti di sisi Allah bila dilakukan dengan ikhlas. Kunci ikhlas adalah fokus.
Artinya, amal yang kita lakukan hanya untuk Allah, tidak ada ruang pengharapan
bagi selain Allah. Karena itu, orang ikhlas dipuji atau dicaci, dilihat atau
tidak dilihat orang, amalnya tetap istikamah. Sebab, ia beramal bukan karena
manusia. Ia beramal karena Allah.</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Bagaimana kita menikmati
pengorbanan untuk orang lain dengan hati ikhlas? Nilai seorang manusia tidak
dilihat dari apa yang ia dapatkan, namun dari apa yang ia berikan. Asal tahu
saja, semua yang Allah ciptakan memiliki manfaat. Cacing menggemburkan tanah,
sapi memberikan susu dan daging, sayuran menjadi makanan bergizi, bahkan sampah
dan kotoran yang jijik sekali pun bisa dimanfaatkan menajdi pupuk. Mana mungkin
manusia yang Allah muliakan tidak bermanfaat? Saat kita tidak bermanfaat bagi
yang lain, bahkan memberi mudharat, boleh jadi derajat kita (maaf) lebih rendah
dari sampah!</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Sahabatku, sangat ideal
bila setiap selesai shalat kita bertanya pada diri, pengorbanan yang telah saya
lakukan sampai waktu ini? Apakah orang lain merasakan manfaat dari kehadiran
saya? Semakin sering kita bertanya pada diri, insya Allah kita akan semakin
mudah berbuat kebaikan. Lama kelamaan berbuat baik pun menjadi sebuah
kebiasaan.</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Kita bisa mulai menikmati
pengorbanan dari yang hal kecil-kecil. Misal, merapikan sandal di masjid,
memungut sampah, menyeberangkan orangtua di jalan, membonceng teman dan
sebagainya. Setelah itu kita bisa menaikkan pengorbanan diri, misal dengan
membantu sesama, membayar pengobatan saudara kita yang sakit, membiayai sekolah
anak saudara dan tetangga kita, atau pun membuka lapangan kerja.</span></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; border: none; mso-border-bottom-alt: white 6.0pt; mso-border-left-alt: white 6.0pt; mso-border-right-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-border-style-alt: solid; mso-border-top-alt: #DDDDEE 4.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; padding: 0in;">
<span lang="EN" style="font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN;">Memasuki dunia pengorbanan
dengan hati ikhlas, bagaikan memasuki dunia lain: dunia penuh makna, dunia
kenikmatan, dan dunia tanpa belenggu. Anehnya, saat kita berkorban orang-orang
pun akan hormat kepada kita, tanpa kita minta sebelumnya. Mungkin inilah makna
dari sabda Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya. <em>Wallaahu a’lam</em>.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

Indahnya Dunia Pengorbanan

Setelah dua puluh lima hari berada di Tanah Suci, Alhamdulillah Aa bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat. Oleh-oleh haji kali i...

Baca selengkapnya »

Yayasan Kunci Kemurnian Sejahtera

Menjemput Hidayah

Membangun Keluarga Bahagia

Indahnya Memuliakan Tetangga

Meredam Kekerasan

Indahnya Dunia Pengorbanan

Sponsor Program

Entri Populer

Arsip

Assalamualaikum!